Namun kita sebagai mahluk sosial kadang-kadang perlu saling bertemu muka. Nah cilakanya di dalam bisnis di Jakarta ini, bertemu langsung in person masih sangat penting. Secara teknologi, Telepresence bisa mengatasi hal ini, meski tidak 100%, karena banyak business decision dibuat di tempat2 tertentu (lapangan golf, restauran, dll).
Sebenarnya, teknologi dapat digunakan di jalan raya, supaya kondisi lalulintas menjadi teratur & efisien. Misalnya penerapan IP dan RFID (Radio Frequency Identification) aktif pada setiap kendaraan bermotor yang ada di Jakarta :
Mengurangi kemacetan di tol
- mobil yang ingin masuk tol tidak perlu berhenti untuk membayar tol. RFID ini akan terdeteksi otomatis, shg pembayaran tolpun berjalan secara otomatis (otodebet). Menguntungkan untuk pengguna tol, operator tol, dan bank mitra tol tsb. RFID aktif bisa mendeteksi mobil yg berjalan cepat mulai dari jarak sekian puluh meter
- Dengan pemasangan Access Point di sepanjang jalan tol, operator tol dapat memonitor kecepatan mobil2 yang berjalan di dalam tol. Jika ada pelanggaran di jalan tol (misalnya ngebut atau berjalan terlalu pelan), maka siap-siap saja ditangkap polisi di pintu keluar (atau dikirimin surat denda)
- Laju kendaraan dapat termonitor semua, dan lampu lalulintas juga terkontrol dari informasi laju kendaraan. Jika kendaraan berjalan sesuai dengan kecepatan yang berlaku (kecepatan konstan), maka kendaraan tersebut akan mendapat lampu hijau terus sepanjang perjalanannya
- Pembatasan kendaraan yang sekarang pakai aturan 3-in-1 bisa diganti dengan menggunakan semacam ERP gate (yang sudah diterapkan di Singapura)
- Jika ada pejabat tinggi ingin melintas jalan protokol, maka pejabat tersebut sudah dikenali posisinya melalui RFID di mobilnya, sehingga kemanapun kendaraannya berjalan, maka lampu lalulintas akan memberikan prioritas lebih, sehingga seolah-olah lampunya selalu hijau untuk kendaraan pejabat ini
No comments:
Post a Comment