Salah satu cara mencapai visi tersebut adalah sistem pertahanan yang kuat.
Sistem Pertahanan telah berubah secara radikal
Donald Rumsfeld, sekretaris pertahanan Amerika Serikat pada 9 Agustus 2001 pernah berkata :
"Dua hal yang benar-benar telah mengubah segalanya, yaitu cara kerja informasi dan teknologi informasi, dan jaringan dan segala sesuatu yang tersambung sedemikian rupa sehingga fungsinya berubah total dari pada sebelumnya.Kalimat yang begitu panjang itu intinya adalah kekuatan militer sekarang banyak tergantung pada IT/Networking yang meningkatkan kewaspadaan di medan peperangan.
Dan jika yang saya katakan itu mungkin, maka satu hal yang mungkin paling mengubah segalanya di dalam pertahanan kita bukanlah sistem persenjataan, melainkan gabungan antara interkoneksi dan peningkatan kemampuan yang sangat besar yang disebabkan karena tingkat kewaspadaan tadi"
Internet Protocol sebagai Pondasi
Di dalam sistem militer yang modern, IP (internet protocol) memegang peranan yang sangat penting. IP bersifat ubiquitous, dan dapat digunakan untuk menghubungkan semua hal di :
- darat (mobil, tank, kereta api, tentara angkatan darat, dll)
- laut (kapal induk, speed boat, sampai kapal selam, penyelam, dll)
- udara (pesawat jet, helikopter, pilot, dll)
- luar angkasa (satelit, astronot, dll)
- Telpon analog/digital/IP/key telephone/Soft Phone
- Instant messenger/VoIP
- Video conference/Telepresence
- Radio HT, dll
IP bisa digabungkan dengan sistem GPS atau Loran, untuk memberikan informasi posisi yang akurat dan realtime mengenai keadaan di lapangan.
IP Command Center
IP memungkinkan kita membangun suatu IP Command Center, suatu tempat yang memungkinkan Panglima TNI (atau Presiden) memonitor semua pergerakan angkatan2 bersenjatanya.
Kejadian di bawah ini bisa dijadikan contoh seandainya kita sudah memiliki sistem pertahanan berbasiskan IP :
- Angkatan laut kita mendeteksi adanya kapal asing memasuki perairan Indonesia, tapi kapal asing itu begitu cepat sehingga tidak bisa dikejar kapal AL
- AL menghubungi AU --> ini memungkinkan meskipun AL & AU menggunakan sistem komunikasi radio yang berbeda, dengan frekuensi yang berbeda pula
- AU mengirimkan pesawat tempur untuk melihat kapal asing
- Kapal asing mendekat suatu pulau
- AU minta AD mengirimkan tentara ke pulau itu --> AU & AD bisa bicara meskipun frekuensi radionya juga beda
- Panglima TNI bisa melihat semua pergerakan AL, AU, AD di dalam IP Command Center melalui beberapa big screen TV
- Kejadian realtime di lapangan juga bisa ditayangkan gambar dan suaranyanya di big screen TV. Kalau diinginkan gambar dan suara ini juga bisa ditayangkan langsung ke saluran TV nasional (misalnya untuk berita aktual)
- Panglima TNI bisa bicara langsung ke Presiden menggunakan saluran yang encrypted
- Presiden juga kalau ingin tahu bisa bicara langsung dengan pilot pesawat tempurnya. Presiden menggunakan telepon IP di istana negara, sementara pilot menggunakan radio
- Panglima TNI bisa bicara langsung juga dengan personil AL, AU, AD yang berada di lapangan melalui radio --> ingat frekuensi semua radionya berbeda2
- Kalau diperlukan semua pimpinan AL, AU, AD, Panglima, dan Presiden bisa juga mengadakan conference call menggunakan saluran yang encrypted pada saat bersamaan
Kesimpulan
Sistem pertahanan berbasiskan IP ini memberikan Informasi, Waktu, dan Format yang Tepat pada Orang yang Tepat !
1 comment:
wah memang bagus mas, buat pertahanan nasional. cuma biaya yang dikeluarkan pasti cukup besar. lebih baik kita meningkatkan pendidikan dan menuntaskan kemiskinan dengan anggaran biaya untuk itu. saya rasa itu lebih efektif jika kita talah memiliki sistem pendidikan yang bagus dan kemiskinan telah berkurang maka pertahanan nasional juga akan meningkat bagus. karena kemiskinan merupakan biang kejahatan mas. apa gunanya kita pasang firewall sementara trojan dan virus telah bersarang di negara kita. ya ga...
oya kalo mas berkunjung ke blog saya. mungkin lagi kosong. karena lagi perbaikan ne mas...
Post a Comment