Indonesia sekarang bisa berbangga hati setelah memiliki berbagai jaringan pendidikan yang sangat luas. Jaringan ini saling menghubungkan belasan ribu sekolah sampai perguruan tinggi menggunakan bandwidth paling kecil 128 kbps sampai 155 Mbps dengan sistem hirarki.
Namun benarkah kita sudah bisa menikmati jaringan ini ?
Ibarat jalan raya, jaringan yang sudah ada bagaikan jalan-jalan beraspal yang masih sepi dari pengendara. Apalagi di jalan bebas hambatan yang 155 Mbps itu.
Kecepatan 155 Mbps (Mega bits per detik) itu kira-kira sama dengan mengirimkan sebuah naskah ketikan setebal 1,000 halaman ke manapun di dunia ini dalam saktu 0.05 detik. Atau mungkin sama dengan mengirimkan seluruh koleksi buku perpustakaan di sekolah dalam waktu satu menit…
Jadi bayangkan betapa besarnya jalan 155Mbps itu. Alangkah sayangnya jika disiasiakan bukan ?
Sekaranglah saatnya kita melangkah ke tahap kedua dari transformasi pendidikan kita.
Komunikasi & Kolaborasi
Saya melihat bahwa satu kendala di dunia pendidikan kita adalah kurangnya komunikasi dan kolaborasi antara institusi pendidikan, pemerintah, maupun industri.
Misalnya yang sering sekali saya saksikan adalah :
- Perusahaan tempat saya bekerja (dari dulu sampai sekarang), selalu kesulitan mendapatkan tenaga kerja yang fresh graduated maupun berpengalaman. Tidak ada lulusan sekolah/universitas yang bisa langsung bekerja tanpa melalui training berbulan-bulan di pusat pelatihan perusahaan
- Banyaknya permintaan dari pelanggan saya mengenai informasi tenaga kerja yang bagus, karena tidak ada calon-calon yang memadai dari sekian ribu pelamar yang masuk
- Rendahnya harga lulusan baru karena tidak sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan
- Timpangnya kualitas pendidikan dari satu sekolah dengan sekolah lain
- Adanya sekolah favorit dan tidak favorit
- Hambatan untuk mendapatkan pendidikan yang bagus di banyak tempat di Indonesia
- Makin banyaknya lulusan sekolah yang menjadi penganggur intelek
Banyak permasalahan di atas bisa diselesaikan dengan beberapa aplikasi ICT, misalnya dengan Unified Communication untuk dunia Pendidikan.
Unified Communication
Unified Communication (UC) merupakan metode komunikasi terintegrasi yang menyatukan semua jenis komunikasi seperti email, chatting, voice, video, data, dan sebagainya. Solusi UC banyak ditawarkan oleh banyak vendor, tetapi tidak semuanya memberikan kemampuan yang sama. Misalnya vendor-vendor PABX cenderung menawarkan solusi UC yang lebih berat ke VoIP. Microsoft merupakan salah satu penyedia solusi UC, dan keunggulan Microsoft adalah integrasi yang sangat erat dengan solusi-solusi berbasis Microsoft lainnya (misalnya Microsoft Office).
Pendekatan Microsoft untuk Unified Communication sangat menyeluruh :
- Murah, tidak perlu ganti PABX
- Mudah, user yang sudah biasa menggunakan Microsoft Office tidak perlu belajar lagi untuk memanfaatkan semua fasilitas Microsoft Unified Communication
- Praktis, user bisa mengakses email, kalender, voice mail, instant messenger melalui bermacam-macam perangkat (komputer, telpon biasa/analog, mobile phone, pda, dsb)
- Cepat, setiap orang bisa menghubungi siapapun (di dalam/luar sekolah) menggunakan semua perangkat yang ada
- Bebas, setiap orang tidak terikat harus berada di kantor sehingga bisa bertemu muka lebih banyak dengan pelajar, orang tua murid, dan rekan kerja
- Sederhana, manajemennya sederhana karena hanya mempergunakan arsitektur IT yang sama
- Terbuka dan Interoperable, kita bebas memilih handset, kamera, microphone yang ada di pasaran
- Aman, karena menggunakan teknologi pengacakan (encryption) untuk mengamankan komunikasi email, instant messaging, dan voip
- Terpusat, semua aturan perusahaan baru dapat dengan mudah diterapkan karena sistem manajemen yang terpusat
Referensi
Banyak sekolah yang sudah menerapkan teknologi ini seperti :
- Indiana University
Universitas ini mengintegrasikan komunikasi suara dan komputer untuk meningkatkan kemudahan komunikasi antara pegawai dan meningkatkan produktivitas. Administrasi IT, biaya, dan waktu juga dihemat - Hoover City School
Sekolah ini menghemat biaya maintenance sebesar US$ 150 ribu setelah mengganti sistem voice-mailnya dengan unified messaging yang mempermudah manajemen sistem dan juga meningkatkan kemudahan komunikasi antara sekolah dengan orang tua murid - Tracy Unified School District
Sekolah ini menggunakan Microsoft Exchange Server 2007 dengan Unified Messaging untuk menghilangkan biaya telpon yang mahal. Sekolah menghemat US$ 168 ribu dari biaya lisensi dan menghemat US$ 126 ribu dari biaya telpon. Lebih lanjut lagi, dengan penggunaan fitur Web Access dan Automated Management tools, sekolah menghemat lagi sebesar US$ 195 ribu dari efisiensi kerja para karyawan
Penerapan Unified Communication untuk Sekolah di Indonesia
Kualitas pendidikan yang tidak merata di Indonesia, membuat Unified Communication sebagai alternatif yang menarik untuk memeratakan kualitas pendidikan melalui fasilitas video conferencingnya. Apalagi dengan adanya jaringan yang menghubungkan belasan ribu sekolah di Indonesia, membuat alternatif ini menjadi masuk akal dan layak dipertimbangkan.
Salah satu fasilitas Unified Communication yang sangat menarik di sini adalah LIVE MEETING.
Live Meeting memungkinkan sekolah mengadakan training dengan para peserta yang terhubung melalui PC. Live Meeting memungkinkan brainstorming, edit file, kolaborasi melalui papan tulis virtual, dan semuanya akan terekam dalam satu file yang kemudian bisa dibagikan melalui CD atau juga melalui email/file server. File ini kemudian bisa dibuka menggunakan Internet Explorer (atau web browser lainnya).
Gambar di atas menunjukkan sebuah rekaman Live Meeting yang dimainkan kembali menggunakan Internet Explorer lengkap dengan rekaman video, audio, dan coret2an selama diskusi berlangsung.
Dan dengan saling terhubungnya institusi pendidikan di Indonesia, maka hasil rekaman seperti ini secara instan langsung dapat dinikmati oleh seluruh staf maupun pelajar yang terhubung :)
No comments:
Post a Comment