Tuesday, July 8, 2008

Hidup lebih Sehat di Abad Teknologi Informasi

Sekarang ini kita hidup di abad informasi. Semua hal menjadi saling terhubung menggunakan teknologi informasi, termasuk kesehatan.

“Kesehatan ditentukan oleh Pengetahuan”

Di masa ini, kita bisa meningkatkan keamanan pasien, kesehatan pribadi, dan kinerja klinik/rumah sakit dengan mengandalkan keputusan-keputusan yang lebih cepat, tepat, dan andal dengan kolaborasi yang jauh lebih baik antara manusia dan sistem.

Di dalam solusi e-Health, sebenarnya ada empat jenis pengguna :

  1. Pasien, yaitu penduduk, orang asing, pendatang, turis dan sebagainya yang memerlukan perawatan kesehatan
  2. Dokter & Profesional Kesehatan, termasuk di dalamnya dokter, perawat, terapis, teknisi lab, teknisi peralatan medis, radiographer, sekretaris medis, dan sebagainya
  3. Penyedia fasilitas kesehatan, misalnya rumah sakit, klinik, praktisi medis, lab, dan sebagainya
  4. Pembuat Policy dan Legislator, misalnya pemerintah, organisasi pemerintah, dan sebagainya

Interaksi

Semua pengguna di atas saling berinteraksi satu sama lain, misalnya :

  • Pasien dengan Dokter - interaksi ini bersifat sangat rahasia dan dibatasi oleh kode etik dokter
  • Pasien dengan Rumah Sakit – interaksi ini biasanya adalah bersifat administratif, seperti membuat janji, kedatangan pasien dari luar, ijin masuk rumah sakit, dan ijin keluar
  • Pasien dengan Pemerintah – biasanya berkaitan dengan layanan-layanan nasional dan regional, dan inisiatif seperti program-program screening dan aktivitas komunitas lain. Penduduk (Pasien) membayar layanan ini melalui pajak atau cara lain
  • Pasien dengan Pasien – biasanya berkaitan dengan komunitas sosial, seperti kelompok amal, panti jompo, dan sebagainya
  • Pasien dengan Sistem – biasanya berkaitan dengan pencatatan alamat, informasi keluarga, dan ijin-ijin tertentu untuk mengambil data-data pasien
  • Dokter dengan Rumah Sakit – bisa berupa aktivitas administratif (penugasan dll), dan aktivitas klinik (perawatan pasien, testing, imaging, dll)
  • Dokter dengan Pemerintah – bisa berupa pemerintah daerah, nasional, atau badan-badan standar yang berkaitan dengan kesehatan
  • Dokter dengan Dokter – bisa berupa pengambilalihan pasien untuk perawatan yang lebih lanjut, saling berbagi pengetahuan, diskusi kasus, sampai pada delegasi di dalam organisasi
  • Dokter dengan Sistem – biasanya berupa melihat dan memelihara data-data pasien
  • Rumah sakit dengan Pemerintah – biasanya berkaitan dengan pendanaan dan audit
  • Rumah Sakit dengan Rumah Sakit – biasanya berupa masalah administrasi dan urusan perawatan, manajemen fasilitas, dsb
  • Rumah Sakit dengan Sistem – misalnya pencatatan aktivitas seperti kehadiran pasien, daftar tunggu, penjadwalan fasilitas dan tim, dsb
  • Pemerintah dengan Pemerintah – misalnya termasuk pendefinisian, perencanaan, dan eksekusi aturan-aturan nasional. Administrasi dari layanan nasional termasuk setting dan monitoring target nasional dan budget
  • Pemerintah dengan Sistem – biasanya termasuk setup dan maintenance dari fasilitas nasional, prosedur standar dan sistem coding, dsb

Daftar interaksi di atas belum semuanya, tetapi sebenarnya sudah cukup kompleks, karena interaksi demi interaksi selalu bermunculan tanpa terduga, dan sistem harus selalu dapat beradaptasi oleh kondisi yang selalu baru dan berubah terus. Adalah sangat penting untuk mengetahui bahwa sistem e-Health harus dibuat untuk sangat interoperabel untuk mengakomodasi semua hal berbeda untuk bisa diakses oleh bermacam-macam jalur komunikasi.

Connected Health Framework

Sistem yang sangat kompleks seperti ini menuntut adanya suatu desain yang teliti dan menyeluruh. Di Industri IT ini, kita mengenal adanya framework yang disebut “Connected Health”. Framework ini menyentuh komponen hardware (server, hard disk, perangkat networking) sampai aplikasi.

Connected Health Framework merupakan strategi jangka panjang yang mencakup solusi-solusi di industri, mitra, platform, dan inisiatif di tingkat pembuat aturan (pemerintah). Dengan menguasai framework ini, maka kita bisa membuatkan suatu implementasi yang skalabel untuk suatu sistem kesehatan yang sangat canggih.

Skalabel artinya bisa diterapkan bahkan untuk negara seperti Indonesia yang keadaan kesehatan masyarakatnya masih belum sebaik negara maju. Penerapannya bisa dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhan.

Framework ini digunakan sebagai dasar untuk arsitektur dan blueprint desain berdasarkan SOA (Services Oriented Architecture) dan bersifat open, tidak tergantung pada vendor untuk mendapatkan solusi e-Health yang bisa digunakan untuk sebuah organisasi kesehatan maupun banyak organisasi di banyak badan-badan milik pemerintah.

ConnectedHealth

Jika kita cermati, framework ini menggabungkan solusi bisnis (bagian yang sebelah kiri), dan teknis (bagian yang sebelah kanan).

Framework ini memiliki pondasi yang kokoh dan stabil dengan adanya Service Hub (yang berada di tengah) yang didukung komponen bisnis dan layanan lain di bawahnya.

Framework ini juga bersifat sangat cepat beradaptasi dan bereaksi dengan kebutuhan-kebutuhan yang selalu berubah dengan adanya layanan-layanan kolaborasi, manajemen identitas, security, dan lain-lain (yang berada di sebelah atas).

Implementasi

Connected Health Framework ini bisa diimplementasikan secara terbuka (multi vendor), namun bisa juga diimplementasikan menggunakan single-vendor. Microsoft merupakan satu-satunya vendor yang mampu mensupply semua komponen software ini secara end-to-end. Di bawah ini adalah contoh implementasi Connected Health Framework menggunakan solusi dari Microsoft :

image

Produk-produk yang digunakan meliputi : SQL Server, System Center Operations Manager, Visual Studio, BizTalk Server, .NET Framework, Office System, Live Meeting, Exchange, Windows Server, sampai ke Windows Mobile.

Kesimpulan

Semua sistem dan framework di atas ini sebenarnya bisa dengan mudah diimplementasikan di Indonesia. Namun saya rasa, yang paling utama dari semua ini adalah dorongan dari pemerintah sendiri untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dengan memanfaatkan teknologi IT ini belum sekuat di negara lain…. Karena walau bagaimanapun, di Indonesia ini urusan perut dan obat-obatan masih lebih penting daripada IT. Bukan begitu ?

No comments: