Saya pikir proyek OLPC (one laptop per child) kurang cocok diterapkan di Indonesia, karena harganya masih kemahalan untuk sebagian besar penduduk negara ini... Saya kira one laptop per family sudah lebih dari cukup.
Seharusnya laptop tersebut tidak difokuskan untuk kegiatan belajar saja, tetapi bisa digunakan sebagai alternatif pengganti alat komunikasi telepon, aplikasi2 berbasis web, dan word processor yang sederhana.
Laptop juga harus memiliki koneksi wireless (either WiFi, CDMA, 3G, atau WiMax). Koneksi wireless ini nantinya harus didukung oleh ketersediaan wireless connection yang flat rate dari network operator/internet service provider.
Keuntungan2 yang bisa didapat :
- Laptop akan merangsang anak2 untuk mengenal IT/komputer lebih dini dan mempersiapkannya untuk masa depan di abad informasi
- Laptop dapat digunakan sebagai perangkat telekomunikasi (spt telpon, internet, dst), sehingga penggunaannya jelas dan bukan merupakan investasi percuma
- Laptop sebagai telepon (dengan kerjasama operator) bisa memiliki tarif yang flat, misalnya Rp 99 ribu sebulan untuk komunikasi tanpa batas, sehingga tidak membebani anggaran telepon keluarga (yang bisa membengkak karena penggunaan SLJJ dst). Tarif flat ini juga sebenarnya sangat menguntungkan untuk operator, karena akan menjamin ARPU (Average Revenue per User) minimal Rp 99 ribu sebulan.... angka yang lumayan besar bagi banyak operator seluler...
- Telpon - merupakan aplikasi VoIP (voice over IP) yang terhubung ke ITSP (internet telephony service provider). Kita bisa bicara sepuas-puasnya dengan siapapun dengan gratis
- Internet - aplikasi-aplikasi berbasis Web seperti web browsing, weblog, wiki, instant messenger, radio internet, dan lain-lain
- Catatan - aplikasi-aplikasi offline seperti word processor sederhana, kalkulator, kalender, dan lain-lain
No comments:
Post a Comment