Produk kesenian Indonesia seperti patung, ukiran, lukisan, lagu, tenun, batik, dan lain-lain sudah sangat terkenal. Setiap daerah memiliki kekhasannya sendiri-sendiri. Meskipun sama-sama ukiran, tetapi ukiran Asmat berbeda dengan ukiran Bali atau Jepara. Demikian pula dengan batik. Batik Solo berbeda dengan Yogya, Cirebon, atau daerah-daerah lain. Tenun juga sama saja.
Di era globalisasi seperti sekarang ini, sebenarnya belum tentu ukiran Asmat yang dijual di toko kerajinan buatan Asmat. Bisa saja desain dari Asmat, tetapi menggunakan pengrajin dari Jepara. Alasannya mungkin karena biaya dan waktu....
Indonesia berbeda dengan India, Cina, maupun bangsa lain. Indonesia unik karena keberagaman tadi. Dan keunikan ini bisa membawa Indonesia menjadi bangsa besar dengan produk-produk yang kreatif dan inovatif, atau disebut sebagai ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif menjadi besar melalui penemuan2, imajinasi, inspirasi, dan keaslian ide !
Kreativitas ini dapat dibangun dengan cara menyatukan ide-ide, bakat, ketrampilan, inovasi dan lain-lain dari seluruh rakyat Indonesia (yang ingin berperan) menjadi satu. Idenya adalah meletakkan semua di atas meja (atau lapangan :)), sehingga kita bisa saling melihat kekuatan dan kelemahan masing-masing ide/produk, dan masing-masing bisa saling memperbaiki.
Cara kerja semacam ini tidak baru. Banyak perusahaan multinasional melakukan hal ini, untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Perusahaan2 tersebut memiliki R&D di banyak negara, dan masing2 melakukan kontribusi sesuai dengan keahliannya (dan budaya) sendiri2.
Dengan menyatukan semua keberagaman itu kita bisa memiliki banyak keuntungan2 seperti :
- Inovasi yang lebih baik, karena pilihan2 akan terbentang lebar, dan kita bisa memilih mana yang paling baik dan paling pas, dan akan ada banyak juga masukan2 yang bisa digunakan untuk memperbaiki produk
- Bakat-bakat terbaik, bisa didapatkan karena banyak pilihan dan tidak ada lagi batasan (bahasa, budaya, waktu, jenis kelamin, keahlian, dan lain-lain)
- Kepuasan Pelanggan, bisa ditingkatkan karena produk-produk yang jadi nanti akan lebih pas sesuai dengan kebudayaan, kebiasaan, dan selera pasar yang dituju (karena sebagian dari pembuatnya berasal dari daerah tersebut)
Namun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti :
- Perbedaan zona waktu. Ingat bahwa orang yang bekerja di Indonesia bagian barat memiliki perbedaan 2 jam terhadap orang yang bekerja di Indonesia bagian timur. Harus perhatikan perbedaan ini, karena mungkin dapat menimbulkan ketidaknyamanan di sisi lainnya
- Tiap orang berbeda. Kuncinya bukan memperlakukan setiap orang sama rata, tetapi memperlakukan orang2 sebagaimana yang mereka inginkan (di sini perlu keterbukaan komunikasi dan pemahaman terhadap budaya)
- Feedback, sebagai bagian dari proses belajar, harus selalu diberikan kepada rekan. Kalau kita diam saja, itu bisa dianggap sebagai ungkapan "setuju" (feedback seperti ini mungkin perlu disosialisasikan di Indonesia, mengingat sebagian orang Indonesia memilih diam meskipun tidak setuju)
- Kebudayaan, perlu saling dipelajari dan dimengerti, sehingga akan menghindarkan konflik dalam bekerja & bersosialisasi
- Kesempurnaan - perlu diingat bahwa tidak ada satu orangpun yang benar-benar sempurna. Kesempurnaan hanya bisa diambil secara kolektif, kelebihan dari masing-masing orang, jika saling digabungkan akan menjadi seorang 'virtual' yang sempurna
- Kreativitas dan inovasi bisa ditingkatkan dengan menambahkan orang-orang yang memiliki kebiasaan dan kebudayaan lain
Kekuatan Internet ini bukan terletak dari hebatnya infrastruktur jaringan yang ada, melainkan pada pengguna-penggunanya yang memiliki semangat untuk saling berbagi.
Kecanggihan Internet ini dengan mudah bisa dihadirkan ke setiap rumah di Indonesia, sehingga setiap anggota keluarga bisa saling berbagi. Untuk kota besar, sambungan ke Internet bisa didapatkan dengan mudah. Untuk kota kecil, sambungan ke Internet tetap bisa dilakukan, meskipun tidak semudah di kota-kota besar. Paling praktis adalah jika akses Internet di desa terpencil disediakan di kantor-kantor kelurahan atau kepala desa, sehingga setiap penduduk juga bisa merasakan kekuatan berbagi bersama-sama.
Marilah kita gali semua potensi tak terbatas yang masih tersembunyi dengan kolaborasi dan penyatuan keberagaman melalui teknologi Internet yang tepat guna.
No comments:
Post a Comment