Heboh debat capres yang menekankan peningkatan ekonomi melalui penanganan kebocoran negara. Menggunakan teknologi terkini, berbagai sumber pendapatan negara bisa dimonitor, dan dengan sendirinya berbagai anomali penyebab kebocoran juga bisa dideteksi sedini mungkin.
Contoh Kebocoran
Ada banyak sekali sumber kebocoran di Indonesia, di bawah ini hanya beberapa di antaranya yang nyata terlihat :
BBM (Bahan Bakar Minyak)
- Penyelundupan BBM bersubsidi merupakan salah satu sumber kebocoran yang besar di Indonesia, sebesar Rp 42 Triliun pertahun. Dikatakan penyelundupan ini disebabkan lemahnya distribusi di daerah
- BBM bersubsidi bisa diselundupkan melalui berbagai cara ke Timor Leste, dan di sana bisa dijual Rp 10-15 ribu per liter.
- Tren penyelundupan BBM bersubsidi ini juga terus meningkat, dan terjadi di banyak tempat lain di Indonesia.
- Oknum polisi juga ada yang terlibat dalam penyelundupan BBM bersubsidi ini.
- Ada juga kasus penyelundupan BBM terbesar sepanjang sejarah, tapi ternyata bukan milik Pertamina, dan sampai saat ini belum diketahui siapa pemilik BBM itu sebenarnya
- Juga banyak kasus-kasus kebocoran pipa-pipa Pertamina, misalnya di Karanglo yang mencemari lingkungan, di Tasikmalaya yang diperebutkan masyarakat yang akhirnya berakhir kebakaran, dan sebagainya
- Banyaknya truk tanki yang “ kencing “…
- Kasus SPBU campur bensin dengan solar ….
- Terbakarnya BBM secara percuma karena antrian panjang di jalan tol
- Jalan macet akitbat lampu lalulintas tidak efektif
- Pengaturan 3 in 1 tidak efektif, hanya mengalihkan kemacetan ke daerah lain
Pajak Parkir
- Kebocoran pajak parkir non-jalanan – ini kebocoran pajak parkir untuk kendaraan yang parkir di bahu jalan, tidak diketahui seberapa besar uang yang menguap
- Pajak parkir tidak sesuai target di Jakarta , di Surabaya, dsb. Di DKI PEMPROV sudah menerapkan pajak parkir online, tapi belum tahu bagaimana hasilnya
Illegal Logging
-
Kasus illegal logging terburuk ada di Indonesia, selain merusak hutan juga tidak menyumbang devisa ke negara
Illegal Fishing
-
Kasus illegal fishing (penangkapan ikan tidak legal) di Indonesia menyebabkan kerugian lebih dari US$ 3 milyar/tahun…, disamping mengancam populasi ikan yang ada di lautan Indonesia.
IOT – Internet of Things
Istilah Internet of Things muncul hampir 20 tahun yang lalu untuk menjelaskan bahwa setiap benda (bisa berupa perangkat atau sensor yang cerdas dan saling terhubung) bisa saling mengumpulkan dan berbagi data. Data yang berasal dari perangkat atau sensor tadi tidak terbatas, dan jika disambungkan dan dianalisa dengan data jenis yang lain, maka kita bisa mendapatkan suatu wawasan/pemahaman/pengetahuan yang sebelumnya tidak terbayangkan. Saling keterhubungan antara benda-benda tersebut dan data yang dihasilkannya adalah intisari dari Internet of Things (IOT).
Sekarang ini IOT semakin menjamur, karena didorong oleh berbagi hal seperti : turunnya komponen pendukung IOT (microchips, layanan awan, alat GPS, dsb), kebutuhan yang meningkat (karena orang semakin memahami manfaat IOT), keanekaragaman perangkat yang semakin luas, solusi komunikasi M2M (mesin ke mesin) yang semakin mudah, kemajuan di dunia piranti lunak, dan potensi IOT untuk menciptakan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Beberapa Contoh Penerapan IOT
Hampir semua perangkat bisa dibuat lebih smart supaya mendukung Internet of Things. Perangkat smart, seperti smartphone, tablet, PC dsb, sudah langsung bisa digunakan sebagai perangkat client. Namun untuk perangkat yang tidak smart (misalnya mobil pribadi, truk, saklar lampu, pipa minyak dsb), bisa ditambahkan papan Arduino atau Netduino ke perangkat/benda tersebut, sepanjang ada sensor elektronik yang bisa dipasangkan (misalnya sensor kecepatan/posisi/level BBM, dsb).
- IOT bisa untuk membuat vending machine yang cerdas. Vending machine cerdas akan mengumpulkan data penjualan dan berinteraksi dengan pelanggan melalui layanan multimedia dan media sosial yang ditampilkan melalui layar sentuh. Vending machine cerdas bisa melaporkan persediaan barang di dalam mesin ke penyalur.
- IOT bisa dimanfaatkan untuk mempermudah dokter dan perawat di rumah sakit untuk login menggunakan kartu identitasnya ke thin client untuk akses yang lebih cepat ke aplikasi kedokteran.
- IOT juga bisa dimanfaatkan di pabrik untuk otomasi robot.
- IOT bisa untuk otomasi rumah cerdas
- IOT bisa dipergunakan untuk membuat lampu lalu lintas yang cerdas menggunakan teknologi cloud
- IOT bisa digunakan untuk mengumpulkan foto-foto udara dan berbagai data lain menggunakan drone
- IOT bisa menggunakan RFID untuk memonitor semua kendaraan bermotor (misalnya untuk mengurangi jumlah kendaraan bermotor di jam sibuk menggunakan ERP di kota-kota besar)
- IOT bahkan bisa dipergunakan untuk memonitor penggunaan BBM bersubsidi menggunakan RFID yang terpasang di kendaraan
- IOT dengan sensor GPS bisa dipergunakan untuk melacak keberadaan dan laju kecepatan suatu kendaraan. Bisa diterapkan untuk mendeteksi perilaku supir selama menggunakan kendaraan
IOT membantu mengurangi kebocoran
Di bawah ini adalah konsep bagaimana IOT bisa digunakan untuk membantu pemerintah mengurangi berbagai kebocoran negara.
Semua objek yang akan dimonitor harus bisa terhubung ke Service Bus yang terdapat di Internet (ini merupakan suatu layanan awan). Layanan awan memungkinkan koneksi ke seluruh client yang jumlahnya tidak terbatas.
- Tanda garis terputus-putus menandakan koneksi melalui wireless (bisa RFID aktif/pasif, WIFI, GPRS, 3G, 4G, VSAT, TVWS, atau apapun) ke service bus di cloud atau ke access point yang berada di dekatnya
- kapal tanker, truk BBM, truk angkutan, drone militer terhubung ke service bus melalui wireless, sehingga keberadaannya selalu termonitor
- truk pengangkut BBM dan Kendaraan Pribadi bisa terhubung ke Service Bus di cloud, atau ke Gerbang Tol. Sehingga jika kendaraan ini melalui gerbang tol, maka keberadaannya segera terdeteksi, dan pembayaran tol bisa dilakukan secara otomatis
- Tanda garis tidak terputus artinya koneksi dilakukan menggunakan kabel/fiber optik
Setiap objek akan ditanam sensor-sensor yang relevan, misalnya sensor GPS, level bahan bakar, identitas kendaraan, kamera, dan sebagainya. Sensor-sensor itu akan memberikan laporan secara real time atau hanya pada saat tertentu saja.
- Kendaraan pribadi yang hanya memiliki RFID aktif hanya akan terhubung jika kendaraan ini melintasi gerbang tol, atau mengisi BBM (diperlukan untuk mendapatkan jatah BBM bersubsidi misalnya), atau memasuki pelataran parkir. Jika kendaraan pribadi ini terhubung secara konstan ke service bus, maka orang yg berhak (pemilik atau pemerintah) akan dapat melihat posisi kendaraan ini di peta
- Kapal tanker diharuskan selalu terhubung ke service bus, sehingga identitas dan keberadaannya selalu diketahui. Jika ada kapal tanker yang terdeteksi radar, namun tidak teridentifikasi melalui IOT, berarti kapal tanker ini adalah kapal yang tidak dikenal, dan polisi atau bea cukai bisa langsung datang menghampiri. Perilaku-perilaku yang menyimpang dari kapal-kapal yang teridentifikasi akan segera terdeteksi, dan polisi juga bisa langsung menghampiri, atau kirim saja drone untuk melihat apa yang sedang terjadi dengan kapal tersebut. Dengan IOT maka volume isi tanker juga selalu termonitor, sehingga jika ada perpindahan muatan di tempat yang tidak semestinya, maka hal ini juga akan langsung diketahui
Pemasangan sensor-sensor di gedung parkir juga akan mencegah kebocoran pajak parkir, karena pemerintah bisa memonitor secara real time seberapa banyak mobil yang parkir dan berapa lama dalam satu hari.
Pemasangan sensor di gerbang tol akan meniadakan antrian di pintu tol, karena kendaraan yang dilengkapi dengan RFID aktif akan bisa maju dengan kecepatan 100 km/jam dan tetap terdeteksi dan jika ada kartu tol langganan, maka kartu tol tersebut akan otomatis terpotong kreditnya.
Truk-truk angkutan kayu juga bisa selalu termonitor, sehingga kita bisa tahu pasti dari mana asal kayu-kayu tersebut, dan mau dikirim kemana.
Laporan Masyarakat
Seringkali teknologi tidak bisa bekerja secara sempurna, sehingga masih diperlukan masukan-masukan atau laporan-laporan dari masyarakat. Misalnya kebocoran pipa yang tidak terdeteksi atau sulit terdeteksi, namun menyebabkan polusi di suatu tempat, maka masyarakat bisa melaporkannya melalui fasilitas CRM yang terintegrasi dengan unified communication. Laporan bisa dalam bentuk SMS, telpon, fax, atau bahkan melalui media sosial dengan hash tag tertentu, misalnya #lapor.
Stakeholders / Pemangku Kepentingan
Berbagai pihak bisa menggunakan sistem ini, dan mereka dibedakan level aksesnya dengan menggunakan password, atau tanpa password jika masuk sebagai tamu (guest).
- Masyarakat : Masyarakat di sini akan memiliki akses publik, dan akan melihat sampai di mana kebocoran-kebocoran yang ada bisa ditangani. Dan seberapa besar penghematan yang sudah dilakukan.
- Pemerintah : Pemerintah memiliki akses tertentu, dan bisa melihat kejadian-kejadian real-time, anomali, dan semua informasi yang publik. Pemerintah berkepentingan untuk melihat apakah kebijakan-kebijakan terkait dengan kebocoran sudah efektif atau belum.
- LSM : LSM bisa membantu pemerintah untuk melakukan sosialisasi sehubungan dengan sistem ini
- Bisnis : Bisnis juga akan diuntungkan dengan mendapatkan informasi-informasi yang terkait dengan bisnisnya. Pebisnis juga bisa melakukan otomasi proses, dan juga meningkatkan efisiensi supply chain management dsb
- Akademis : Pihak Akademis akan bisa menganalisa, melakukan penelitian, dsb untuk meningkatkan efektivitas sistem ini, dan mengusulkannya ke pemerintah
No comments:
Post a Comment