Situasi bisnis yang modern menuntut setiap perusahaan untuk memanfaatkan IT supaya lebih kompetitif. Kebanyakan investasi IT ditujukan untuk konsolidasi atau integrasi ke dalam mesin bisnisnya. Banyak perusahaan yang menyadari hal ini, kemudian mulai memperbaiki sistem IT di data center-nya untuk mengantisipasi perkembangan bisnis di masa depan. Yang jelas optimisasi infrastruktur akan meningkatkan nilai strategis dan menjadikannya landasan bisnis untuk mencapai tujuan bisnis dengan lebih cepat dan efektif.
Sebenarnya seberapa penting transformasi IT dari cost center menjadi aset bisnis strategis di situasi bisnis sekarang ? dan bagaimana mencapainya ?
Infrastruktur yang dinamis
Pada umumnya orang selalu beranggapan bahwa IT selalu merupakan cost center. Namun tahukah anda bahwa dengan rancangan yang matang IT bisa dijadikan platform berbisnis yang sangat lincah ? Dengan platform bisnis yang lincah perusahaan bisa bergerak dengan cepat dan memutuskan segala sesuatunya dengan akurat berdasarkan informasi yang didapat secara realtime.
Dengan platform bisnis yang solid dan lincah ini, pimpinan perusahaan dapat membuat keputusan-keputusan bisnis yang lebih tepat dan cepat daripada lawan bisnis. Pimpinan perusahaan juga dapat memperkirakan trend pasar, sehingga dapat mengantisipasinya jauh-jauh hari sebelumnya.
Misalnya dengan informasi yang akurat, kita dapat memfokuskan diri pada pelanggan-pelanggan yang memiliki dana. Perusahaan juga dapat mengalokasikan dana untuk mengembangkan produk yang benar-benar dibutuhkan para pelanggan tadi. Kemampuan ini sangat penting, terutama di jaman susah uang seperti sekarang ini.
Dengan platform yang dinamis, pimpinan juga bisa mengubah haluan lajunya perusahaan dengan cepat tanpa memporakporandakan mesinnya. Misalnya tiba-tiba pemerintah mengeluarkan regulasi baru yang kurang menguntungkan, maka pimpinan perusahaan dapat dengan cepat mengubah haluan sesuai arahan baru pemerintah.
Platform yang dinamis juga bisa berjalan sendiri secara otomatis, sehingga pergantian administrator atau pegawai tidak menyebabkan kelumpuhan di sistem ITnya.
Platform IT yang untuk Bisnis yang Dinamis
Sebuah model telah dikembangkan untuk membuat infrastruktur yang dinamis. Model ini disebut sebagai model optimisasi infrastructure (IO model). IO Model membantu pembuat keputusan IT untuk mengevaluasi tingkat kematangan infrastruktur IT mereka dan mengetahui fitur-fitur apa yang masih perlu ditingkatkan untuk mendukung bisnis lebih baik.
Bila diimplementasikan dengan baik, maka IO model akan memotong biaya infrastruktur dengan sangat signifikan, tetapi tetap memberikan fungsi-fungsi canggih untuk mendukung gerakan perusahaan yang dinamis.
IO model membagi infrastruktur ke dalam beberapa bagian, seperti akses end user, situs portal, aplikasi inti, sistem pendukung, konektor ke sisi external, jaringan dan keamanan, dan manajemen. Semua bagian tersebut berjalan secara modular di atas platform sistem operasi kelas server, misalnya Windows Server 2008 R2 yang merupakan sistem operasi yang paling gres dari Microsoft.
Sistem operasi ini akan menutup semua kerumitan mekanik di sisi jaringan yang seperti sarang laba-laba. Jika diibaratkan bangunan, maka jaringan bisa dianggap sebagai pondasi rumah yang mungkin menggunakan pondasi cakar ayam, sementara sistem operasi ini adalah lantai batu granitnya. Semua kerumitan sistem air, listrik, telekomunikasi, gas yang ada di dalam rumah akan rapih tertanam dan tertutup oleh lantai batu granit yang kokoh sekali namun juga terlihat kinclong.
Di atas batu granit tersebut kita bisa mulai meletakkan asesoris pendukung rumah seperti lemari, tempat tidur dan sebagainya. Dan kita bebas menggeser2 semua komponen tersebut untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pada saat itu.
Nah di dalam bisnis, lantai batu granit tadi adalah Microsoft Windows Server 2008 R2 yang mendukung semua fasilitas akses end user, portal dan sebagainya melalui teknologi virtualisasi yang sangat canggih. Pengambil keputusan bisa dengan cepat mengubah2 layanan karena teknologi virtualisasi Windows Server 2008 R2 yang optimum membuat semua perubahan tersebut instan tanpa downtime.
“Downtime” ini adalah istilah yang sangat mengerikan di dunia bisnis, dan downtime yang mengejutkan dapat menyeret perusahaan ke lubang toilet. Apakah anda ingat cukup banyak bank di Indonesia yang kredibilitasnya terganggu karena akses ke ATMnya jatuh secara serempak pada saat jam sibuk ? Semua ini bisa menyebabkan rumor yang tidak sehat dan berakibat bank kehilangan pelanggan.
Di dunia bisnis, downtime ini bahkan diukur dalam hitungan menit pertahun….
Infrastruktur IT yang menguntungkan untuk bisnis
Bagaimana caranya infrastruktur yang optimum membantu bisnis ?
Saya akan ambil beberapa contoh :
- Sebuah bank memutuskan untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan dengan cara menawarkan cara menarik untuk pelanggan menghubungi call centernya. Teknologi bisa membantu merealisasikan hal ini dengan memanfaatkan jaringan Internet dan perangkat laptop/komputer milik pelanggan sendiri. Microsoft Windows Server bisa digunakan sebagai landasan teknologi yang aman, cepat, dan efisien untuk mendukung semua aplikasi VoIP, messaging, dan internet banking untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan tanpa harus menambahkan ATM. Bank akan diuntungkan dengan makin besarnya cakupan layanan Bank tanpa harus menambah investasi besar, karena bagian paling mahal (akses ke fasilitas banking) sudah dimiliki pelanggan sendiri yang memiliki komputer/laptop
- Sebuah perusahaan telekomunikasi ingin selalu memberikan layanan yang kreatif untuk memenangkan kompetisi. Kali ini perusahaan ini memberikan diskon khusus, kali yang lain memberikan layanan data gratis, kali yang lain lagi memberikan layanan TV over mobile phone. Semua layanan ini umurnya tidak panjang, hanya beberapa bulan saja, kemudian akan diganti lagi dengan layanan2 lain yang mengejutkan. Perusahaan ini jelas sangat tergantung akan adanya infrastruktur yang sangat kuat dan dinamis untuk memungkinkan rekonfigurasi server dan aplikasi secara on the fly. Windows Server 2008 R2 sangat mampu melakukan hal itu, semua aplikasi bisa divirtualisasikan sehingga perubahan seperti apapun hanya akan memakan waktu yang sangat singkat dan tanpa mengganggu layanan lain yang sedang berjalan
IT sebagai Aset Strategis
Perusahaan modern menyadari bahwa fungsi IT menjadi semakin penting, telah terjadi pergeseran dari sekedar cost center menjadi aset perusahaan yang sangat strategis.
Namun untuk memastikan kesuksesan implementasi landasan IT yang dinamis ini, perusahaan juga harus melakukan penyelarasan tujuan bisnis dan IT, peningkatan sumber daya manusia, dan perbaikan peraturan di dalam perusahaan sehingga pegawai akan memiliki kewenangan untuk melakukan tugasnya, merangkul pelanggan dengan lebih efektif, memanfaatkan informasi bisnis yang kritis, dan berkolaborasi lintas departemen (atau dengan mitra bisnis).
No comments:
Post a Comment