Virtualisasi telah menjajah data center dengan kecepatan yang menakutkan. Jika kita perhatikan, sebuah data center untuk bank besar di Jakartapun membutuhkan pasokan daya lebih dari 1 Mega Watt ! padahal di Jakarta sendiri, sebuah perusahaan bisa memiliki lebih dari satu data center (satu untuk main, satu untuk backup, atau malah lebih).
1 MW ini kalau diterjemahkan akan sama dengan pasokan listrik untuk 1000 rumah berukuran sedang yang listriknya hidup terus.
Daya yang terbuang kebanyakan berupa panas (yang berkontribusi pada naiknya temperatur bumi), dan polusi (karena data center juga membutuhkan pendingin AC dan sebagainya).
Jika anda pemain IT, anda bisa berkontribusi kecil (namun signifikan) dengan melakukan komputasi hemat daya.
Sistem Operasi Windows Server 2008 R2 memiliki kemampuan Power Management yang lebih baik dari pada pendahulunya. Penghematan yang dicapai bisa mendekati 20% hanya dengan cukup mengganti sistem operasi Windows Server 2003 ke Windows Server 2008 R2. Bayangkan berapa besar penghematannya dalam sebulan, setahun,….. jika anda memiliki banyak server di data center anda.
Microsoft telah menemukan cara yang cerdik untuk menghemat daya pada saat server tidak bekerja. Cara ini dicapai dengan menulis ulang kode sistem operasi ini di bagian manajemen dayanya.
Penghematan lebih hebat lagi bisa anda dapatkan jika anda gabungkan fitur ini dengan virtualisasi Hyper-V.
Bukan cuma itu saja, Windows Server 2008 R2 bahkan memiliki fitur Core Parking yang mendeteksi beban CPU, kemudian membuat skala prioritas, dan optimalisasi pembagian kerja antar core. Sehingga pada arsitektur cpu multi core, hanya core yang sibuk saja mendapat daya besar, sementara core yang nganggur akan berada dalam keadaan “tidur”, sehingga terdapat penghematan daya lebih banyak lagi.
Proses optimalisasi ini berjalan dengan sangat cepat dan transparan, sehingga suatu core bisa tidur kemudian bangun kemudian tidur lagi dengan mulus secara “on-demand”.
Windows Server 2008 R2 bahkan memiliki kemampuan reporting penggunaan daya yang lengkap, semua tanpa perangkat tambahan apapun. Pelaporan ini dilakukan melalui Advanced Configuration and Power Interface (ACPI) ke sistem operasi, yang kemudian diolah melalui Windows Management Instrumentation (WMI) dengan semua konfigurasi yang telah ditentukan sebelumnya. Sehingga administrator dapat melakukan manajemen power dengan sangat mudah, meskipun mesin servernya berada di lokasi remote.
Lebih lanjut lagi, Windows Server 2008 R2 juga bisa mengatur penggunaan daya untuk setiap perangkat yang didukungnya melalui interface Windows Driver Model (WDM).
Demikian lengkap dukungan Microsoft untuk komputasi kinerja tinggi hemat daya. Penghematan daya ini cukup signifikan, dan membuat biaya implementasi Windows Server 2008 R2 terbayar dengan sendirinya setelah sekian lama bekerja….;)
No comments:
Post a Comment