Di awal abad ke 21 ini kita memasuki era Ilmu Pengetahuan. Di era ini, terjadi perubahan yang besar dari sisi sosial, ekonomi, politik, terutama disebabkan oleh meningkatnya akses terhadap ilmu pengetahuan melalui teknologi-teknologi terkini (internet, social media dsb).
Berbeda dengan era sebelumnya (era Industri), maka ilmu pengetahuan tidak lagi menjadi sesuatu yang statik dan dipelajari di sekolah saja, melainkan menjadi sesuau yang dinamis, dipelajari di mana saja. Perubahan paling besar terutama pada inovasi ilmu pengetahuan menjadi bentuk lain yang berbeda. Keahlian berinovasi seperti ini menjadi sangat penting dan kemampuan kita untuk mencari, menilai, dan mengolah ilmu pengetahuan dengan cepat dan tepat menjadi suatu kebutuhan di masa ini.
Cloud computing merupakan hasil evolusi perlahan di dunia IT, dan cloud computing menjadi landasan yang sangat ideal di abad 21 ini karena cloud memberikan kemampuan luar biasa bagi siapapun untuk mencari, menilai, dan mengolah ilmu pengetahuan dengan sangat cepat.
Definisi Cloud Computing
Menurut NIST (National Institute of Standards and Technology), cloud computing harus memenuhi 5 kriteria di bawah ini :
- On-Demand Self-Service – siapapun bisa mengaktifkan suatu layanan tanpa minta bantuan orang lain, semua prosedur pendaftaran bisa dilakukan sendiri melalui akses ke suatu portal. Di sini diperlukan layanan pendaftaran melalui portal yang sangat mudah, sehingga orang awam bisa melakukan proses pendaftaran sendiri tanpa bantuan orang lain. Jika proses pendaftaran layanan masih dilakukan oleh operator (melalui pengisian form dsb), maka kita belum bisa memenuhi kriteria pertama ini
- Broad network access – layanan bisa diakses dari manapun (misalnya melalui PC/smartphone/tablet/dsb, melalui jaringan 3G atau wifi, atau warnet). Di sini diperlukan adanya sambungan fasilitas cloud computing ke jaringan Internet. Tanpa adanya akses jaringan, maka layanan cloud computing tidak bisa dinikmati
- Resource pooling – semua daya komputer/penyimpanan/jaringan digunakan bersama-sama supaya lebih efisien. Di sini diperlukan kemampuan sistem operasi cloud yang mampu mendayagunakan semua sumber yang ada, dan melakukan pembagian beban yang terbaik demi memenuhi SLA (service level agreement) dan mencapai skala ekonomis. Seringkali resource pooling ini juga harus memanfaatkan berbagai fasilitas yang tersebar di banyak lokasi yang terpisah jauh
- Rapid elasticity – semua layanan bisa diciptakan secara instan, kapasitas diperbesar atau diperkecil berdasarkan kebutuhan. Jika layanan hanya bisa diperbesar melalui penambahan perangkat keras, maka kriteria ini belum bisa dipenuhi. Di sini diperlukan kemampuan sistem operasi cloud yang canggih sehingga sistem operasinya memang bisa memindah-mindahkan beban komputasi dari satu perangkat keras ke perangkat keras lain sehingga dicapai kemapuan komputasi yang elastik
- Measured service – semua layanan bisa diukur penggunaannya, dan dapat dipergunakan untuk keperluan penagihan biaya atau keperluan lain. Di sini dibutuhkan kemampuan pengukuran layanan yang canggih yang mampu mengukur sampai penggunaan CPU, atau memory, atau berbagai proses di dalam cloud computing ini
Keuntungan Cloud Computing
Cloud Computing di era Ilmu Pengetahuan mengubah cara kita melakukan hal-hal berikut secara online :
- Berkomunikasi dengan mudah melalui email online
- Hidup lebih terjadwal melalui kalender online
- Memiliki data nama/telpon/alamat dsb melalui kontak online
- Berkomunikasi dengan memanfaatkan berbagai saluran melalui messenger online
- Memiliki fasilitas penyimpanan yang bisa diatur akses dan keamanannya melalui fasilitas storage online
- Memiliki aplikasi produktivitas melalui aplikasi pengolah dokumen online
- Menyimpan dan saling berbagi foto online
- Membuat grup atau forum diskusi online
- Mendapatkan banyak informasi bermanfaat secara online
- Mensinkronisasikan isi komputer kita secara online
- Melindungi anggota keluarga (terutama anak-anak) terhadap kejahatan internet secara online
- Mengintegrasikan semua perangkat genggam, laptop, tablet, desktop secara online
- Mencari posisi menggunakan aplikasi map online
Beberapa issue seputar cloud computing
Di bawah ini adalah beberapa issue terpenting seputar cloud computing (terutama di Indonesia) :
- Akses – Jeleknya akses internet yang cepat menjadi satu faktor penghambat adopsi cloud computing di Indonesia. Salah satu cara mengatasi kendala akses adalah dengan mengkombinasikan layanan cloud dengan aplikasi yang terpasang langsung (di perangkat atau di server lokal). Sehingga layanan cloud bisa dimanfaatkan ketika akses tersedia, namun pada saat akses terputus, maka kita tetap bisa mengakses layanan lokal (yang sudah tersimpan di hard disk kita sendiri). Pada saat akses hidup lagi, maka data lokal akan disinkronisasikan dengan data di cloud
- Keamanan – Jeleknya pengetahuan orang tentang keamanan di Internet menghantui adopsi cloud computing. Selain itu juga orang merasa lebih aman menyimpan data di komputer sendiri daripada di cloud. Padahal kenyataannya data di cloud bisa jadi jauh lebih aman daripada data tersimpan di komputer sendiri. ISO 27002 merupakan standar praktik terbaik pada keamanan informasi yang bisa juga digunakan untuk menilai tingkat keamanan di suatu penyedia jasa layanan cloud computing
- Privasi – Era social media mengubah kebiasaan orang dalam menangani privasi. Privasi menjadi sangat penting di cloud computing, karena tingkat privasi yang diinginkan setiap orang berbeda-beda. Dengan kemampuan privasi data, maka setiap orang bisa menentukan siapa yang berhak mengakses atau mengubah suatu informasi berdasarkan identifikasi digital.
- Keberadaan Data – Beberapa institusi (terutama perbankan, finansial, energi, kependudukan, dsb) mensyaratkan data harus berada di dalam batas wilayah Indonesia. Jika hal ini menjadi syarat mutlak, maka kita perlu pastikan keberadaan data center penyedia cloud ada di Indonesia. Alternatif lain yang menarik adalah bagi institusi tersebut untuk memiliki layanan private cloud computing sendiri. Private Cloud sebenarnya adalah data center milik sendiri yang ditingkatkan kemampuannya sehingga bisa memiliki 5 sifat cloud computing (dari definisi NIST) dan bisa digunakan untuk melayani group/anak perusahaan sendiri.