Siapa bilang orang Indonesia tidak bisa membuat film animasi yang bagus ? Ini contohnya http://www.dgmanimation.com/ adalah perusahaan film animasi yang bermarkas di Malang dan sudah menciptakan banyak film-film animasi 2D ataupun 3D dengan kualitas yang tidak kalah dengan buatan luar negeri.
Di bawah ini salah satu contoh animasi 3D ciptaan DGM Animation :
Film-film animasi seperti di atas bisa dibuat menggunakan Blender. Aplikasi ini bersifat open source dan tidak berbayar. Namun membutuhkan daya komputasi yang sangat tinggi untuk proses renderingnya. Rendering adalah proses pengubahan gambar rangka menjadi gambar yang photorealistic. Dengan menggunakan komputer modern, maka sebuah gambar rangka 3 dimensi bisa diubah menjadi photorealistic dalam waktu berhari-hari. Dan sebuah film animasi singkat berdurasi 7 menit bisa memakan waktu berminggu-minggu (atau berbulan-bulan tergantung dari resolusi dan kompleksitas gambarnya.
Proses ini bisa dipersingkat jika komputer yang digunakan untuk melakukan proses rendering diperbanyak. Karena keterbatasan dana, maka studio animasi pemula (seperti DGM Animation) biasanya melakukan proses rendering menggunakan komputer yang juga digunakan untuk merancang rangka-rangka gambar. Akibatnya rendering hanya bisa dilakukan ketika para animatornya sedang tidur.
Untuk mempercepat proses rendering ini maka studio animasi harus memiliki ratusan bahkan ribuan server khusus yang harganya sangat mahal. Namun di era komputasi awan sekarang ini, sebenarnya ada alternatif menarik untuk studio animasi kecil, yaitu menggunakan layanan komputasi awan untuk melakukan rendering.
Layanan komputasi awan merupakan alternatif yg sangat menarik karena layanan ini memiliki kekuatan komputasi yang relatif tidak terbatas dan bersifat fleksibel dan bisa disewa berdasarkan durasi renderingnya (bisa dalam hitungan jam).
Salah satu penyedia layanan komputasi awan yang bisa digunakan untuk keperluan ini adalah Microsoft, dengan layanan Azure “Big Compute”.
TIdak hanya bisa digunakan untuk rendering, Azure Big Compute ini juga bisa digunakan untuk berbagai keperluan yang sangat intensif menggunakan daya komputasi :
- Membuat model resiko finansial
- Menciptakan konten digital (seperti film animasi)
- Penelitian genetik
- Fluid dynamics
- Finite element analysis
- Prakiraan cuaca
- Bio Informatika
- Aplikasi Oil & Gas
- dsb.
Microsoft Azure bisa menyediakan super komputer secara virtual dengan teknik clustering yang terdiri dari ribuan sampai ratusan ribu virtual machine yang masing-masing bisa memiliki sampai 16 core, 112 GB DRAM/core, dan saling tersambung melalui jaringan super cepat ( 32 Gbps infiniband).
Salah satu case study yang menarik adalah Green Button.
Green Button merupakan perusahaan penyedia jasa high performance computing (sekarang Green Button sudah diakuisisi oleh Microsoft) yang melayani perusahaan-perusahaan yang membutuhkan daya komputasi yang besar tapi hanya sesaat saja. Salah satu klien yang juga dilayani oleh Green Button adalah studio animasi yang perlu kekuatan komputasi besar untuk keperluan rendering. Dengan solusi Green Button untuk rendering ini, maka studio animasi akan melihat icon Green Button, dan begitu icon tersebut diklik maka pekerjaan rendering segera dikirim ke cluster head node di Azure (lihat gambar di bawah), untuk kemudian pekerjaan tersebut dipecah ke ribuan node di dalam cluster compute node. Begitu proses rendering selesai maka user akan mendapatkan notifikasi melalui email, dan user kemudian bisa mendownload film yang sudah selesai tersebut.
Layanan komputasi awan ini juga bisa dihitung berapa biayanya. Ada kalkulator yang bisa diakses dari sini : http://azure.microsoft.com/en-us/pricing/calculator/?scenario=full
Konfigurasi mesin yang diperlukan untuk render adalah A8 atau A9. Untuk A8 biayanya adalah USD 2.45/jam, dan A9 adalah USD 4.9/jam.
Silahkan jika ingin mencobanya dahulu, klik “free trial” di sudut kanan atas untuk mencobanya dengan gratis selama sebulan (atau setelah kreditnya habis) !