tag:blogger.com,1999:blog-3953832412418401958.post6675673627582064513..comments2024-02-16T23:20:18.254+07:00Comments on Tony Seno's Weblog: Masalah Interoperability pada implementasi ODF dan OOXMLTony Seno Hartonohttp://www.blogger.com/profile/07276252875460689711noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-3953832412418401958.post-16751053067143090442009-01-10T11:18:00.000+07:002009-01-10T11:18:00.000+07:00Arvino, dunia musik berbeda dengan format dokumen....Arvino, dunia musik berbeda dengan format dokumen. Apalagi musik yang kreatif (jazz/kontemporer/dll). Nada 'do re mi ...' itu hanya untuk alat2 musik tertentu (yang berasal dari barat).<BR/><BR/>Musik akan lebih berwarna ('inovatif' menurut bahasa anda) jika kita campurkan unsur etnik. Misalnya kita tambahkan didgeridoo. Alat musik primitif ini sama sekali tidak bisa ditulis menggunakan notasi standard (karena nada dasarnya memang cuma satu), dan juga tidak mungkin dimainkan di alat musik apapun selain didgeridoo tadi.<BR/><BR/>Alat musik kita, spt gamelan, itu juga tidak bisa ditulis menggunakan 'do re mi'... dan menambah warna pada musik (misalnya jazz) jika ditambahkan.<BR/><BR/>Kalau standarisasi format dokumen, baik ODF maupun OOXML keduanya sama-sama format standard dan terbuka. Bedanya hanyalah ODF berasal dari SUN, sedangkan OOXML berasal dari Microsoft...Tony Seno Hartonohttps://www.blogger.com/profile/07276252875460689711noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3953832412418401958.post-41379869211155779172009-01-10T10:36:00.000+07:002009-01-10T10:36:00.000+07:00Dapat kita bayangkan betapa terbatas inovasi di du...Dapat kita bayangkan betapa terbatas inovasi di dunia kita jika nada 'do re mi fa so la si do' hanya dapat dimainkan di biola, tapi tidak bisa di piano, bisa di gitar, tapi tidak bisa di flute. <BR/><BR/>Dapat kita bayangkan jika HTML hanya dapat dijalankan di Netscape (jaman dulu kala) tetapi tidak bisa di IE, hanya dapat dijalankan di Firefox, tetapi tidak bisa di iPhone Safari browser.<BR/><BR/>Dapat kita bayangkan jika networking hanya dapat dijalankan berbasis NetBUI (apakah masih ada yang ingat standar Microsoft ini di masa lalu?) & tidak berbasis TCP/IP, tidak terciptalah internet kita sekarang ini.<BR/><BR/>Hal yang sama agaknya juga diupayakan terhadap standar data. Masyarakat dunia agaknya perlu memiliki standar format dokumen yang bersifat terbuka -- disebut ODF (Open Document Format) -- sama seperti halnya doremi, HTML, & TCP/IP tadi. <BR/><BR/>Implementasinya belum sempurna. Tetapi mungkin semangatnya sudah benar. Suatu hari nanti seperti halnya doremi bisa jalan & dibaca di mana saja, format data juga.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/14080899249121802014noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3953832412418401958.post-10183002063002203042009-01-10T10:15:00.000+07:002009-01-10T10:15:00.000+07:00Interesting data Tony. Thanks for sharing.Achievin...Interesting data Tony. Thanks for sharing.<BR/><BR/>Achieving 100% compatibility across implementation is a journey. :-) Tidak mungkin hal itu dicapai segera. Dalam evolusinya, beberapa implementor awal menjadi tertinggal, & perlahan-lahan mati, sementara yang terus konsisten, relevan dan memimpin, maju terus dan semakin kokoh.<BR/><BR/>Semangat dasar dari ODF adalah bahwa -- seperti halnya nada dasar 'do re mi fa so la si do' -- format-format dasar dari konten digital haruslah dimiliki oleh masyarakat, dan bukannya belong to certain company saja.<BR/><BR/>Dalam konteks ini, maka melalui pemikiran ODF (Open Document Format), mirip dengan hal nya HTML di web, atau notasi do re mi fa so la si do di musik, siapapun nantinya akan bisa menciptakan sesuatu di atasnya -- dikarenakan format ini adalah standar data & standar inovasi yang bersifat terbuka.<BR/><BR/>Dalam skema pemikiran tersebut, maka upaya mendukung terciptanya ODF menjadi penting. Standar format data should belong to the people, not to companies. :-)<BR/><BR/>-arvAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/14080899249121802014noreply@blogger.com