Monday, October 25, 2010

Recover from Hard Disk Format / Delete Partition using EASEUS

Salah seorang karyawan saya hari ini berbuat suatu kesalahan yang mengakibatkan hard disk 1.5 TB yang terpasang di media center dan berisi lebih dari 1000+ movie terpartisi dan terformat. Jika anda mengalami hal serupa yang mengakibatkan semua isi hard disk anda hilang, atau anda ingin mengetahui isi hard disk orang lain yang sudah terformat, sebenarnya isi hard disk tersebut masih bisa diselamatkan….

Salah satu aplikasi yang bisa digunakan adalah EASEUS Data Recovery Wizard Professional. Setelah aplikasi diinstall, pasang hard disk yang ingin diselamatkan datanya pada PC anda seperti di bawah ini :

image

 

PC kemudian dinyalakan, dan hard disk 1.5 TB tadi dikenal sebagai partition1 (drive G: ) seperti di bawah ini, dan drive G: ini terlihat kosong.

image

Hidupkan EASEUS data recovery wizard professional ini :

 

image

 

Pilih partition recovery :

 

image

Setelah tekan “next” maka Easeus akan mencari partisi yang hilang.

image

Tunggu kira-kira setengah jam (sambil menulis blog ini), kemudian EASUS akan melakukan “intelligent searching” :

image

Terlihat bahwa data dibaca dari hard disk G dengan kecepatan 99+ MBytes/second :

 

image

 

Sekitar 5 jam kemudian muncul beberapa kemungkinan partisi yang telah hilang. EASEUS memberi saran “high” untuk partisi 1 NTFS yang berukuran 1.4TB. Benar itu partisi saya yang hilang. Kemudian click “NEXT”…

image

Setelah itu silahkan pilih folder mana saja yang ingin direcover…

image

 

Dan pilih tujuan di mana semua pilihan folder tersebut akan disimpan… saya memilih di e:\recover…

image

Proses recovery semua ditunjukkan dengan jelas, dan diperkirakan akan selesai dalam 6.5 jam.

image

Dan setelah 9 jam (molor dari prediksi 6.5 jam) kemudian semua proses selesai… file yang berhasil direcover ada di E:\recover

image

Saturday, October 16, 2010

Monster PC–Movie Maker

Jika anda pengguna Windows 7 atau Vista, jangan lupa install aplikasi Windows Live 2011 Essentials yang bisa didownload gratis di sini : http://explore.live.com/windows-live-essentials?os=other

Salah satu aplikasi favorit saya adalah Movie Maker yang sekarang menjelma menjadi aplikasi pembuat video yang mudah dan bisa memanfaatkan multiple core dari CPU anda. Terilihat di bawah, saya mencoba membuat slide show dari foto-foto saya dilengkapi dengan background musik dengan sangat mudah. Di bawah ini saya membuat video dengan format HDTV (1080p), dan terlihat bahwa sebagian besar CPU saya bekerja keras, sementara beberapa CPU (3,4, dan 7) istirahat (park).

 

image

Sementara di hard disk tidak terlihat kesibukan yang berarti :

  • Drive C (tempatnya Operating Systems Windows 7) hanya aktif 1.79%
  • Drive D & F (tempatnya file-file gambar dan audio yang sedang diolah) hanya aktif 0.18%

image

View lain :

image

Kesimpulan : pekerjaan encoding video seperti ini membutuhkan CPU yang kencang sekencang-kencangnya. Jadi jika anda senang melakukan pekerjaan ini, gunakanlah intel Core i7 atau yang lebih kencang lagi… Memory yang besar tidak membantu di sini Sad smile

Monster PC– Audio Encoding Performance

Tadi saya melakukan eksperimen :

  • Rip beberapa audio CD menjadi FLAC (yang ini tidak diukur performance-nya karena bottleneck di DVD drive)
  • FLAC (format lossless) dikonversi ke Wav hasilnya rata-rata adalah 284 kali lipat
  • Wav dikonversi ke MP3 LAME, 240 kbps bit rate (extreme quality), dan encoding Slow (High Quality), hasilnya 218 lipat

 

image

Pada saat encoding ke MP3 terlihat CPU utilization untuk 8 core semua mentok sampai atap (rata-rata 80%) dan hard disk yang menyimpan wav terlihat sangat sibuk (kelihatannya hard disk ini yang menyebabkan bottleneck), dan hard disk tujuan yang menyimpan MP3 terlihat diam…

image

Percobaan PC Monster

Baru-baru ini saya mengupgrade PC lama saya (sebuah PC Intel Core 2 Duo 4GB DRAM) menjadi sebuah PC dengan CPU Intel i7 dengan 24 GB DRAM.

image

image

Di atas adalah foto motherboard yang saya gunakan : ASUS P6X58D-E, dengan dukungan USB 3.0, SATA 6Gbps, dan 6 slot memory ! Dengan mengisi semua slot memory tersebut dengan 4GB module, maka saya bisa mendapatkan kapasitas 24GB DRAM.

 

image

Casing Cooler Master dengan power supply Venom RX 850 watt yang sangat cantik (buat saya, tapi tidak untuk istri saya hehe)…

Saya juga lengkapi PC ini dengan 2 layar monitor, yang besar DELL Ultrasharp U2410, layar LCD ukuran 24” dengan reproduksi warna yang sangat akurat untuk keperluan graphic design, dan sebuah layar kecil (sementara ini menggunakan Samsung untuk keperluan monitoring CPU utilization pada saat testing). Sebuah tablet (digitizer) Wacom model terakhir Intuos 4 (PTK-640) dengan art pen (yang sensitif terhadap tekanan, kemiringan, dan putaran pena)….

image

Saat ini PC terinstall dengan 3 buah hard disk dengan kapasitas total 2.5 TB dengan pembagian partisi sebagai berikut :

  • Disk 1 (250GB) berisi partisi 97GB untuk Operating System Windows 7 64 bit
  • Disk 2 (250GB) berisi partisi 97GB untuk swap atau scratch Windows dan Photoshop, dan 135 GB untuk data sementara
  • Disk 3 (2TB) berisi data utama

Sebenarnya tadinya ada Disk ke 4 (1.5TB) berisi file-file multimedia, tapi saat ini disk ini saya pindahkan ke network media player yang tertancap ke TV saya.

 

image

Hasil assessment dari Windows adalah 5.9, rupanya bottleneck ada di Primary hard disk.

image

Percobaan pertama saya adalah menggunakan PC ini untuk manipulasi foto menggunakan Photoshop CS5 dengan image besar (> 100 mega pixel, atau dengan ukuran file photoshop lebih besar dari 1 GB). Semua fungsi berjalan dengan sangat mulus, dan semua proses selalu berjalan di memory. Akses ke hard disk sangat minimal, dan overall memberikan pengalaman editing yang sangat menyenangkan.

Fungsi Content Aware delete membutuhkan CPU dan DRAM yang ekstra tinggi ! Namun so far saya hanya melihat DRAM dipakai di 16 GB….

image 

Sementara dengan foto yang lain (lebih kecil ukurannya), saya mencoba Surface Blur yang berhasil memanfaatkan semua 8 inti Intel Core i7 :

image

Baiklah, nanti saya akan sempatkan menangkap lebih banyak gambar dan informasi pada beberapa percobaan saya Smile

Kesimpulan :

  • Membangun PC sendiri sangat menyenangkan, dan biaya bisa disesuaikan dengan budget
  • Spesifikasi PC yang dibangun bisa jauh melebihi produk branded, dengan harga yang lebih minim
  • Windows 7 bisa mendayagunakan Intel Core i7 dengan maksimal, dan juga memanfaatkan memory sebesar 24 GB (pada percobaan ini)
  • Adobe Photoshop CS5 membutuhkan memory yang cukup besar (24 GB sepertinya sangat longgar untuk CS5), CPU yang besar (pada fungsi tertentu), dan dukungan graphic card tertentu (untuk offload fungsi-fungsi tertentu)
  • Komputer dengan spesifikasi maksimal masih belum memberikan respon realtime (seketika), namun sudah memberikan pengalaman yang sangat menyenangkan. Kembali ke laptop biasa (Core 2 Duo, 4 GB DRAM) menjadi siksaan, karena laptop terasa sangat lambat… Sad smile 

Saturday, October 2, 2010

Konversi lagu WMA Lossless, M4A Lossless menjadi FLAC

Kebetulan saya baru saja membeli sebuah media player AC Ryan, yang bisa memainkan lagu-lagu dengan format lossless. Setelah saya coba dengan beberapa lagu format lossless yang saya miliki, ternyata AC Ryan (dengan firmware versi terakhir pada saat tulisan ini dibuat : Firmware_PV73100_v7.3.3.r4090_Asian ) tidak bisa memainkan semua lagu saya yang tersimpan dalam format WMA dan M4A Lossless.

Namun setelah coba-coba, ternyata AC Ryan bisa memainkan Flac Lossless !

Saya menggunakan converter ini untuk mengubah WMA dan M4A Lossless menjadi Flac : http://www.dbpoweramp.com/dmc.htm

Setelah menginstall aplikasi tadi, kita perlu untuk melengkapi codecnya, install codec seperlunya (saya sendiri memilih flac, m4a, dan wma lossless) di sini : http://www.dbpoweramp.com/codec-central.htm

Komputer saya menggunakan Intel Core i7 yang memiliki 8 core dan menggunakan Windows 7 64 bit, DBPowerAmp bisa melakukan konversi dengan cepat karena mampu menggunakan semua core yang ada. Di bawah ini ada screen capture, di mana saya melakukan konversi untuk file-file saya yang berada di AC Ryan yang terkonfigur sebagai NAS (network attached storage). Akses ke AC Ryan sendiri menggunakan wifi N. Terlihat di situ bahwa konversi menggunakan seluruh core yang ada, tetapi karena ada bottleneck di wifi N, maka sepertinya utilisasi CPU juga tetap sangat rendah dan hanya terlihat sedikit spike saja :

image

Terlihat di bawah bahwa ukuran file flac seringkali lebih besar sedikit daripada wma, tapi apa boleh buat hehe…. soalnya flac bisa dimainkan di media player saya yang terhubung ke sistem suara hi fi.

image

Di bawah ini adalah hasil konversi m4a menjadi flac, terlihat bahwa ukuran flac semuanya lebih kecil daripada m4a (apple lossless) :

 

m4a vs flac