Friday, December 28, 2007

[Future] Visi Indonesia 2030 - IP/MPLS Backbone kelas Militer

Militer (apalagi di Indonesia) memiliki beberapa tantangan, yaitu harus memiliki backbone yang kuat, yang bisa memanfaatkan apapun yang ada (termasuk di tengah hutan) untuk melakukan komunikasi.

Militer (dimanapun) juga punya tantangan untuk membangun network baru tetapi tetap interoperable dengan network yang sudah tua.

Teknologi IP/MPLS mampu melakukan kedua hal tersebut.

IP/MPLS memungkinkan Everything over Everything

IP Network dirancang untuk berjalan di infrastruktur apapun. IP bisa berjalan di atas infrastruktur yang paling jelek (asal kawat logam) misalnya kawat berduri, sampai yang paling modern misalnya jaringan fiber optic. Dengan kecepatan sampai nx 40 Gbps...

Dengan ditemukannya teknologi MPLS (paket IP yang diimbuhi label), sekarang IP bisa melakukan "Everything over IP" - misalkan ethernet over MPLS, ATM over MPLS, frame relay switching, X.25 switching, dst.

Dengan kata lain, IP/MPLS bisa melakukan "Everything over IP over Everything" atau lebih simple bisa dikatakan "Everything over Everything".

Kemampuan ini membuat IP/MPLS Network sebagai infrastruktur serba guna, yang sangat penting di dalam medan pertempuran.

Kemudahan Migrasi
Everything over Everything ini juga mempermudah TNI untuk menggunakan semua infrastruktur yang ada (meskipun kuno), digabung dengan infrastruktur baru (menggunakan teknologi terkini). Perlahan2 (menyongsong Indonesia 2030), infrastruktur lama akan bisa dimigrasikan ke infrastruktur baru dengan meminimalkan resiko.

Interoperability
IP merupakan protokol yang menggunakan standard terbuka. Tidak ada yang rahasia di dalam IP. Artinya, IP bisa diterapkan di network kita tanpa resiko kita akan tergantung pada satu vendor saja. Ini sangat penting, karena memungkinkan kita untuk melakukan kastemisasi sendiri. Atau bahkan memungkinkan kita untuk menciptakan alat sendiri (penting di dalam dunia militer), yang nantinya bisa dihubungkan dengan perangkat buatan orang lain yang sama-sama IP.

Dengan kata lain, IP memungkinkan kita melakukan tambal sulam dengan aman...

Layanan beragam
Dengan membuat IP Network, kita akan mampu mendukung bermacam2 aplikasi, mulai dari aplikasi suara (real time), video (high priority), telepon rahasia (realtime + encryption), surat2 rahasia (data+encryption), sampai pada keperluan umum (misalnya browsing internet). Masing2 aplikasi tadi juga bisa mendapatkan perlakuan yang berbeda2 sesuai dengan Service Level Agreementnya.

IP/MPLS juga mampu melakukan virtualisasi, sehingga setiap aplikasi tadi tidak akan saling mengganggu. Jika ada attack lewat Internet, maka attack itu akan tetap terisolasi di dalam VPN internet.

Dengan kata lain, semua layanan akan terjamin kualitasnya dan kerahasiannya.

Availability Tinggi
IP/MPLS memungkinkan kita melakukan konsolidasi network. Semua network di Indonesia dari bermacam2 service provider dan operator, bisa dikonsolidasikan dan dicampur adukkan (seperti permainan lego), sehingga kita bisa mendapatkan jaringan yang sangat luas cakupannya, dengan availability yang sangat tinggi.

Permudah Koordinasi di Lapangan
Dengan konsolidasi dan virtualisasi, setiap angkatan di jajaran TNI akan mungkin untuk saling berkolaborasi dengan mudah dan tetap terjaga keamanannya. Ini memungkinkan kita untuk melakukan koordinasi antar angkatan dengan jauh lebih baik dan integral.

Kesimpulan
IP/MPLS sangat bisa diterapkan di Indonesia dengan kondisi Indonesia seperti sekarang ini. Tidak mahal untuk implementasi network canggih, asal kita tahu caranya.
  1. Sebagai langkah awal, himpun semua operator dan service provider di Indonesia, dan buatlah IP/MPLS network untuk menggabungkan (seperti lem) semua network yang ada menjadi sebuah network besar khusus milik TNI. Network seperti ini tidak akan kalah dengan network milik negara maju
  2. Buat satu layanan di atas IP/MPLS network TNI tadi untuk menggabungkan semua infrastruktur komunikasi yang ada (misalnya bermacam2 jenis radio , radar, dll), sehingga masing2 perangkat bisa saling berhubungan
  3. Susun tim IT/Network yang kuat di dalam TNI sendiri untuk melakukan fine tuning, dan mengoperasikan IP/MPLS core network dan layanan2nya. Tim ini sendiri harus dipilih dari orang2 terbaik yang memiliki sertifikasi network tertentu (misalnya tingkatan CCNP dan CCSP, atau bahkan CCIE)*
Note :
Sertifikasi tingkat menengah :
CCNP : Cisco Certified Network Professional (ahli internetworking)
CCSP : Cisco Certified Security Professional (ahli network security)

Sertifikasi tingkat tertinggi :
CCIE : Cisco Certified Internetwork Expert (ahli internetworking)

3 comments:

Pangarso D. Nugroho said...

Pak Tony, tulisannya sangat menarik nih.

m borneo said...

Om Tony, saya punya kecenderungan untuk mendukung ide ini. Kalo perlu apa saya masuk wamil sekalian ya :)
Menurut Om, pengalaman di ISP bisa juga diterapkan disini ?

Tony Seno Hartono said...

Wah ide bagus tuh, kalau kamu masuk wamil + pengalaman ISP (apalagi kalau pegang MPLS routernya sekalian) = jaminan mutu bakal jadi pemimpin masa depan yang melek Teknologi & bisa memajukan bangsa :))